PENDAHULUAN
I. Latar Belakang.
Berbicara mengenai sebuah metode pembelajaran, akan dijumpai pertanyaan-pertanyaan dengan alasan pemakaian. Ketika berbagai alasan dicoba untuk diketengahkan, tentunya tidak akan disampaikan alasan-alasan yang bersifat subyektif dan tendensius. Untuk untuk mendapatkan alasan yang kuat dan rasional perlu dilihat sisi-sisi kekuatan dan kelemahannya, sehingga dari pencandraan terhadap kedua sisi tersebut dapat ditemukan alasan yang dapat yang dapat diterima oleh banyak orang.
Seorang guru pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai oleh siswa, tujuan tersebut dikatagorikan menjadi beberapa katagori:
· Mendapatkan pengetahuan.
· Mampu menyampaikan pendapat.
· Merubah sikap, atau
· Keahlian dalam bidang tertentu.
Metode pembelajaran akan berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai. Sesorang guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan dengan tujuan agar siswanyamendapat suatu pengetahuan yang bersifat kognitif, akan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan orang lain atau dirinya sendiri ketika mengajar mata pelajaran yang bertujuan agar siswanya mampu mengubah sikap tertentu.
Pada kenyataan seperti disebut di atas, maka ketika seorang guru akan menggunakan suatu metode, dia harus mencapai tujuan yang telah dibuat sebelumnya. Oleh sebab itu, menggunakan atau tidak menggunakan suatu metode, sebaiknya diketahui terlebih dahulu apa dan bagaimana sebenarnya suatu metode metode itu.
Untuk di sini akan membahas tentang Metode Ceramah, yang mana akan dipaparkan hakekat metode ceramah, langkah-langkah metode ceramah, kelebihan dan kekurangan metode dan bagaimana pelaksanaan ini di sekolah.
II. Rumusan Masalah
1. Hakekat metode ceramah.
2. Langkah-langkah metode ceramah.
3. Kelebihan dan kekurangan ceramah.
4. Pelaksanaan metode ceramah.
III. Tujuan.
1) Untuk mengetahui sesungguhnya hakekat metode ceramah.
2) Untuk mengetahui langka-langkah yang ditempuh dalam menggunakan metode ceramah
3) Untuk menidentifikasi kelebihan dan kekurangan metode ceramah.
4) untuk mengetahui pelaksanan metode ceramah di sekolah.
PEMBAHASAN
1) Hakekat Metode Ceramah.
Tidak disangkal lagi bahwa metode pengajaran atau pembelajaran yang paling popular di Indonesia bahkan juga di Negara-negara maju adalah metode ceramah atau yang sering disebut dengan lecture atau lecturing. Meskipun selama ini banyak guru/dosen atau bahkan semua dosen menggunakan metode ceramah dalam mengajar, namun belum banayak yang menyadari apa sebetulnya metode ceramah itu.
Ceramah adalah suatu penjelasan secara verbal yang bersifat satu arah. Dalam aplikasinya sebagai metode pengajaran, metode ceramah merupakan sebuah bentuk interaksi yang dilakukan melelui penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru. Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan metode ceramah, biasanya dilengkapi dengan alat-alat audio visual, demonstrasi, Tanya jawab, dan lain-lain. Dengan kata lain dapat dikomendasikan dengan teknik atau metode yang lain.[1]
Eligh menyatakan bahwa ceramah adalah continous eks positions by a speaker who wants the audience to learn something. Cranton mengisyaratkan bahwa metode ceramahidentik dengan apa yang dikenal dengan Inatructor-Centered Method. Hal ini terjadi karena pengajar atau guru atau dosen adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab terhadap penyampaian materi kepada siswa/mahasiswa, sehingga arah komunikasi cenderung hanya satu arah, yaitu daro guru/ dosen kepada siswa/mahasiswa.[2]
Berkaitan dengan hal ini, Bligh berpendapqat bahwa sesuai dengan bukti yang dilakukan di Amerika Serikat, metode ceramah adalah metode yang tetap baik untuk digunakan. Selanjutnya dia berpendapat:[3]
1. Metode ceramah sama baiknya dengan metode yang lain, khususnya jika itu digunakan untuk menyampaikan informasi.
2. Pada umumnya, metode ceramah tidak seefektif metode diskusi, jika digunakan untuk menggugah pendapat siswa/mahasiswa.
3. Jika tujuan pembelajaran adalah mengubah sikap, maka sebaiknya tidak menggunakan metode ceramah.
4. Ceramah tidak efektif jika digunakan untuk mengajar keterampilan.
2) Langkah-langkah Metode Ceramah.
Ada beberapa langkah untuk mempersiapkan metode ceramah yang efektif, diantaranya adalah:[4]
a. Rumuskan tujuan interaksional khusus yang jelas.
b. Selidiki apakah metode ceramah merupakan metode yang paling tepat.
c. Susun bahan ceramah. Gunakan bahan pengait atau advance organizer yaitu materi yang menduhului kegiatan belajar yang tingkat abstraksinya dan inklusifitasnya lebih tinggi dari materi kegiatan belajar tersebut tetapi berhubungan secara untegral.
d. Penyampaian bahan. Keterangan singkat tapi jelas. Gunakan papan tulis. Bila perlu terangkan dengan kata-kata lain. Berikan ilustrasi, beri keterangan tambahan, hubungkan dengan masalah lain, berikan beberapa contoh yang singkat konkrit, dan jelas serta telah dikenal oleh siswa.
e. Carilah balikan (feed back) sebanyak-banyaknya selama berceramah dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Sedangkan langkah-langkah guru dalam mengorganisasikan materi ceramah agar dapat disajikan kepada siswa secara efektf juga harus diperhatikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Menuliskan apa yang diharapkan untuk dicapai sebagai hasil ceranah itu, jadi dalam hal ini informasi, keterampilan dan nilai-nilai apa yang diharapkan dipahami siswa setelah mengikuti ceramah guru.
2. Menulis butir-butir kunci yang disampaikan dalam ceramah. Butir-butir kunci itu merupakan pembatasan tentang konsep atau prinsip, penyediaan pokok atau generalisasi untuk dapat memahami materi ceramah yang guru pikirkan.
3. Menyusun butir-butir kunci tersebut dalam tata urutan yang logis.
4. Menentukan ilustrasi sebagai kelengkapan ceramah.
3) Kelebihan Dan Kekurangan Ceramah.
Metode ceramah tidak kalah jika di bandingkan dengan metode-metode yang lain, terutama dalam hal penyampaian informasi. Tidak berbeda dengan Bligh, Cranton berpendapat bahwa metode ceramah dapat menjadi metode yang efektif jika dipakai untuk pengajaran pada tingkatan yang rendah, yaitu pengetahuan dan pemahaman, dari pembelajaran yang ranah kognitif, terutama pada kelas besar. Dari keterangan diatas, dapat di lihat sisi positif dari metode ceramah yang dapat disejajrkan dengan metode-metode pembelajaran yang lain.[5]
Dalam berbagai workshop yang diberikan oleh Center for Teaching Staff Development (CTSD), peserta selalu diminta untuk mengidentifikasi kelebihan-kelebihan metode ceramah, dan hasilny adapat dirangkum menjadi berikut ini:
ü Praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan.
ü Efisien dari sisi waktu dan biaya.
ü Dapat menyampaikan materi yang banyak.
ü Mendorang guru menguasai materi.
ü Lebih mudah mengontrol kelas.
ü Siswa tidak perlu persiapan.
ü Siswa dapat langsung menerima ilmu pengetahuan.
Dari uraian di atas, nampaklah kelebihan yang ada pada metode ceramah. Tanpa mengucilkan kelebihan metode ceramah, metode yang hanya mengandalkan indera pendengaran sebagai alat belajar yang dominan ini, mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:
Ø Mudah terganggu oleh hal-hal yang visual
Ø Rentang terhadap kebisingan.
Ø Menjadikan siswa hanya sebagai obyek didik.
Ø Informasi hanya satu arah dan siswa tidak aktif
Ø Monoton, menggurui, melelahkan dan membosankan.
Di samping itu, factor otak yang cepat melupakan informasi yang cepat melupakan informasi yang didapat dianggap sebagai hal-hal yang dominan. Fkctor otak manusia tidak dapat diabaikan begitu saja, bahkan ini dapat menjadi factor yang sangat dominan.
4) Pelaksanaan Metode Ceramah.
Penelitian dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Poncokusumo-Malang. Dengan mata pelajaran Sejarah kebudayaan Islam kelas V semester ganjil. Madrasah yang setingkat dengan sekolah dasar ini berstatus disamakan. Jumlah siswa dalam kelas sebanyak 30 anak, yang terdiri dari 12 siswa dan 18 siswi.
Pelaksaan di mulai oleh seorang guru yang telah memasuki kelas, dari perkataan sebelum guru menyampaikan materi, diketahui bahwa guru pada minggu lalu telah mengintruksi kepada siswa untuk membaca materi selanjutnya (materi yang dibahas sekang ini). Karena 85% para siswa mempunyai buku panduan, guru ini dalam metode mengajarnya selalu meminta kepada siswa yang memiliki buku (bila di rumah) untuk membaca materi selanjutnya yang akan dipelajari di sekolah, guru tidak meminta siswa benar-benar memahami sejarah yang dibacanya, beliau hanya meminta siswa untuk membacanya, tidak memaksa untuk benar-benar memahaminya, meskipun begitu beliau juga tidak mempermasalahkan apakah siswa benar-benar membacanya di rumah, tapi beliau memastikan bahwa masih ada yang melaksanakn permintaanya.
Proses pelaksanaan metode ceramah yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pembacaan do’a secara bersama-sama yang diikuti seluruh kelas.
2. Pada awal pembelajaran sebelum menyampikan materi, guru melakukan tanya jawab materi yang dibahas sebelumnya dengan para siswa, yang dijawab oleh sebagian siswa meskipun sedikit kurang serentak.
3. Pembelajaran materi dimulai dengan metode ceramah, guru mengisahkan Hijrah Nabi Muhammad SAW dengan posisi berdiri di hadapam para siswa, dalam ceramahnya yang disampaikan sesekali guru menulis point-point penting di papan tulis, seperti menulis tahun Hijriyah/Masehi, menulis nama tokoh, menulis tempat-tempat, dan lain-lain.
4. Metode ceramah dilanjutkan oleh guru dengan penyampaian hikmah-hikmah serta pesan moral dari peristiwa yang dikisahkan.
5. Guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk menanyakan sesuatu yang kurang dipahami atau diterima, namun karena tidak ada yang bertanya, maka guru melontarkan satu pertanyaan kepada para siswa, beberapa siswa menjawab.
6. Pembelajaran diakhiri dengan pesan dari guru untuk membaca materi yang akan dipelajari minggu depan. Dan menutup pertemuan dengan do’a bersama-sama.
Proses pembelajaran dengan metode ceramah yang dilaksanakan di madrasah di atas cukup lancar, para siswa memperhatikan dengan seksama, meskipun ada sedikit siswa di bagian belakang yang kurang memperhatikan. Agaknya guru pun cukup bersahaja di hadapan para siswa, karena selain pandai dalam metode ceramahnya, guru selalu tanggap dengan keadaan siswanya yang kurang memperhatikannya, contohnya seperti memberi volume suara yang sedikit keras namun tetap kalem.
KESIMPULAN
Metode ceramah merupakan sebuah bentuk interaksi yang dilakukan melelui penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru. Sesuai dengan bukti yang dilakukan di Amerika Serikat, metode ceramah adalah metode yang tetap baik untuk digunakan, namun tidak lebih baik. Metode ini tetap mempunyai banyak kelebihan namun juga kelemahan.
Dari beberapa penelitian, metode ceramah sagat efektif untuk menyampaiakan informasi dan bahan-bahan yang bersifat informativ. Metode ceramah tidak efektif untuk mengembangkan/meningkatkan penalaran dan mengubah sikap tanya variasi dalam teknik penggunaannya.
DAFTAR RUJUKAN
Saputra, Supriadi. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran umum. Malang: IKIP Malang, 1993.
Zaini, Hisyam. Dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakart: CTSD (Center for Teaching Staff Defelopment), 2004. Cet ke-2.
Surakhmad, Winarno. Metodologi pengajaran Nasional. Bandung: Jemars, 1986. Edisi Ke-3. Edisi Revisi.
[1] Drs. Suprihadi Saputra. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran umum. Malang: IKIP Malang, 1993. hlm 143.
[2] Hisyam Zaini, Dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakart: CTSD (Center for Teaching Staff Defelopment), 2004. Cet ke-2. hlm 93.
[3] Ibid, 94.
[4] Drs. Suprihadi Saputra. Loc, cit hlm 144.
[5] Hisyam Zaini, Dkk. Loc, cit. hlm 95.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar